UPTD PPA Lakukan Konseling ke Anak Korban Kekerasan Orang Tua
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Adanya kasus kekerasan yang menimpah salah seorang anak di Kota Balikpapan yang dilakukan orang terdekatnya di lingkungannya, juga mendapat perhatian dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan.
Kepala UPTD PPA, Esti Santi Pratiwi menjelaskan, terjadinya suatu kasus pasti ada penyebabnya, tidak bisa serta merta ada begitu saja, bisa saja bermula dari adanya KDRT, karena faktor ekonomi, serta wawasan orang tua.
“Saya rasa anak itu cerminan dari orang tua, anak itu akan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya, kita berharap bagaimana orang tua mengasuh anaknya ini kedepan memperhatikan hak anak seperti apa, mereka punya hak juga jangan merasa dia orang tua bisa dengan mudah memukul anak,” ujar Esti Santi Pratiwi kepada media, Jumat (24/9/2024).
Dikatakan Esti, anak itu punya hak hidup, tumbuh kembang, kesehatan dan pendidikannya, sehingga mari bersama- sama saling menghormati hak anak dan anak juga tahu kewajiban kepada orang tuanya, yang utama cara pola asuh orang tua, anak itu akan hormat kalau mereka menghargai anaknya.
“Kami berharap masyarakat lebih empati kalau ada hal seperti ini, dan bersyukur warga cepat tanggap sehingga tidak lama berlarut-larut, takutnya kesehatan anak juga kalau dibiarkan juga pengaruh bisa kenyawa karena adanya luka itu,” kata Esti.
Terkait penanganan anak yang menjadi korban kekerasan orang tuanya, Esti mengaku berkat adanya linknya sudah bagus, baik itu dengan RSKD maupun RSUD Beriman begitu ada klien atau pelapor yang diduga mendapat kekerasan mereka akan berkomunikasi ke UPTD PPA.
“Misal ada klien atau korban mendapat kekerasan fisik langsung dikoordinasikan ke kami, nanti kami minta tolong tangani klien tersebut, untuk pendanaannya kami berkirim surat ke Dinsos, jadi pada waktu pasien di UGD ditangani, surat itu sudah terkirim,” akunya.
Kemudian klien pulang secara psikologisnya belum di konseling, sehingga UPTD PPA akan koordinasi bagaimana pasien sudah pulang atau belum maka akan mencari alamatnya klien yang kebetulan berada di wilayah Sepinggan dan akan ada penjadwalan konseling.
“Dari hasil konseling kondisi anak sudah lumayan bagus, artinya bisa beraktifitas dan berkomunikasi dengam teman sebayanya, luka lumayan sudah mulai sembuh,” akunya.
“Kami tanya juga bagaimana nanti kalau sudah keluar rumah sakit, apakah ada keamanan si korban dan keluarganya ini, kalau tidak ada kami punya rumah perlindungan, kami bisa melindungi tapi tidak bisa seterusnya, nanti kami mencari adakah keluarga korban yang bisa menampung,” jelasnya.
Esti menambahkan, terkait adanya penggunaan narkoba pada orang tuanya belum sampai kesana, tapi secara penanganan fisik anak tersebut mengalami luka itu yang lihat dulu oleh UPTD PPA.
“Jadi utamakan keselamatan anak dulu, nanti tugas penyidik yang soal orang tua itu. Nanti orang tua korban juga kami lakukan pemberian edukasi terkait pola asuh anak itu seperti apa,” tutup Esti.
BACA JUGA