Urutan 13, Kaltim Darurat Kejahatan Seksual anak

Ketua Komnas Perlindungan Anak Nasional Merdeka Sirait bersam SOS Kaltim di Balikpapan (23/4/2017)

BALIKPAPAN- Komnas Perlindungan Anak menilai telah terjadi darurat kekerasan dan seksual anak di wilayah Kalimantan Timur. Karena jumlah kejadian dan kualitas kejadian korban anak angkanya terus meningkat.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Nasional Merdeka Sirait mengatakan Dari 34 provinsi, Kaltim masuk dalam urutan ke 13 provinsi yang masuk dalam kategori darurat nasional kekerasan dan seksual anak setelah provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barta NTB, Papua, Papua Barat.

Penyebaran kasus kekerasan seksual anak hampir terjadi di seluruh Kaltim. disamping itu, dalam penegakan hukum masih lemah.
“Lalu penangananya oleh pemerintah masih lemah, angkanya juga terus menigkat maka kategori Kaltim masuk garis merah dan darurat kejahatan kekerasan seksual anak itu fakta dan datanya masuk ke situ. Termasuk kekerasan anak yang dilaporkan teman-teman (SOS) hari ini terjadi di Kubar,” ungkapnya di Balikpapan, (23/4/2017).

Sirait menyebutkan dari laporan yang diterima, di Provinsi Kaltim terdapat 1.226 kasus pelanggaran kekerasa dan kejahatan kepada anak. dari jumlah itu didominasi kejahatan seksual anak.

“52 persen itu mengejutkan kita adalah kejahatan seksual anak mendominasi. Makanya dia masuk kategori darurat nasional kejahatan kekerasan seksual anak. Itu jangka waktu dari 2015-2016 ,” sebutnya.

Yang memprihatinkan lanjut Sirati dalam penyelesaian kasus ini belum signifikan, penegakan hukum juga masih sangat lemah dan penyeberan terjadi dimana-mana. “Disini masih ada yang bebas dari tuntutan karena tidak terpenuhi alat bukti. Itu yang membuat itu lepas,” tandasnya.

Kepada Media di temui di Hotel Platinum Balikpapan, Minggu siang, Sirait memaparkan sejumlah kasus kekerasan dan kejahatan seksual pada anak di Kaltim. Seperti kasus perkosaan gerombolan yang dilakukan 14 supir angkot terhadap siswa kelas I SMA di Samarinda. “saya ikut tangani kasus ini,” tuturnya.

Selain itu, di Balikpapan ada satu keluarga yang melakukan kekerasan pada anak setelah mengkomsumsi narkoba. Kasus lainya yakni seorang ibu ditangkap sedang mengkomsumsi narkoba saat menggendong anak. begitu pula di Kutai Timur, ada gerombongan 5 pemerkosa kepada siswi yang kemudian korban dibuang di Perkebunan di Sangata, Dan kasus bom Samarinda yang melukasi 4 anak, menewaskan seorang anak di salah satu gereja.

Terbaru adalah, pada Maret 2017 lalu, juga terjadi kekerasan yang dialami anak sekolah dasar oleh oknum Polisi di Kutai Barat. Hingga kini kasus belum ditangani dengan baik.
“Seorang oknum polisi melakukan intervensi pada lingkungan sekolah bukan saja tindakan tidak terpuji tapi juga kekerasan,” tuturnya.

Dalam hal ini Komnas Perlindungan anak tidak toleran kepada tindakan oknum polisi karena dilakukan dizona aman.
“Seharusnya kejadian itu dilakukan pendekatan restorasi (diskusi) karena menyangkut lingkungan zona steril sekolah tapi tindakan kekerasan itu dilakukan oknum polisi dan komnas perlindungan anak menilai itu tidak boleh dibiarkan,” Katanya didampingi Save Our Sister (SOS) Kaltim Christin Paren (23/4/2017)

Komnas Perlindungan Anak mendorog Kapolres Kubar untuk menuntaskan kasus ini sebab telah menimbulkan trauma bagi siswa yang menjadi korban.

Dari keterangan SOS Kaltim, Maret 2017 lalu, terjadi kekerasan di salah satu SDN di Kubar. Berawal dari VR bocah SD kelas III yang dipukul dadanya hingga memar oleh oknum polisi yang juga orangtua P.
Kejadian ini disebabkan tidak terimanya oknum polisi terhadap VR yang sebelumnya melakukan pemukulan terhadapnya anaknya (P). VR mengakui memukul P dibagian pinggang. Atas kejadian itu VR telah menyampaikan permohonan maaf namun justru VR dipukul dibagian dada.

Sempat dilakukan proses mediasi secara adat namun tidak menemukan jalan keluar. Sehingga kasus inipun sudah dilaporkan ke Polres Kubar akhir Maret lalu dan hari ini dilaporkan ke Komnas Perlindungan Anak.

“Kami dalam waktu dekat akan segera berkordinasi dengan Polres Kutai Barat,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.