Usia Pelatih Persiba Balikpapan Lebih Muda Ketimbang Pemainnya
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ada fakta menarik dari skuat Persiba Balikpapan yang berlaga di Liga Nusantara 2024/2025. Dalam tim tersebut, terdapat pemain yang usianya lebih tua dibandingkan pelatih kepala.
Pemain tersebut adalah Herman Dzumafo Epandi, yang akan genap berusia 45 tahun pada 21 Februari 2025. Mantan pemain asal Douala, Kamerun, ini kini telah berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Dengan pengalaman panjang di dunia sepak bola Indonesia, Dzumafo menjadi salah satu figur penting di Persiba.
Di sisi lain, pelatih kepala Mochammad Nasuha baru berusia 39 tahun dan akan genap 40 tahun pada 15 September 2025. Pria kelahiran Serang, Banten, ini dikenal sebagai sosok yang energik dan memiliki visi taktik modern. Sebagai mantan pemain Tim Nasional Indonesia, Nasuha membawa pengalaman serta pendekatan baru ke dalam tim Persiba.
Keseimbangan Usia di Tim
Situasi ini menciptakan dinamika unik dalam tim. Kehadiran Dzumafo yang sarat pengalaman diyakini mampu menjadi mentor bagi para pemain muda. Sementara itu, Nasuha yang relatif muda sebagai pelatih, diharapkan dapat membawa pendekatan segar dalam strategi dan pola permainan Persiba.
Herman Dzumafo: Mesin Gol Veteran
Herman Dzumafo, lahir di Douala, Kamerun, pada 21 Februari 1980, kini menjadi andalan lini depan Persiba Balikpapan. Dengan pengalaman segudang, ia telah mencetak 5 gol hingga pekan ke-5 Liga Nusantara. Mantan pemain Timnas U-20 Kamerun ini membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tampil produktif di lapangan.
Sepanjang karirnya di Indonesia, Dzumafo telah mencatatkan 147 gol dan bermain untuk 13 klub, termasuk Persib Bandung, Arema, dan Borneo FC Samarinda. Kiprahnya di Persiba Balikpapan menambah deretan prestasi dalam karirnya, sekaligus membawa angin segar bagi skuad “Tim Selicin Minyak”.
Mochammad Nasuha: Pelatih Muda Berprestasi
Mochammad Nasuha, lahir di Serang, Banten, pada 15 September 1984, ditunjuk sebagai pelatih kepala Persiba Balikpapan menggantikan Amir Yusuf Pohan. Sejak kedatangannya, performa Persiba semakin solid. Dalam dua pertandingan terakhir, Persiba mencatatkan kemenangan meyakinkan atas PSM Kota Madiun (4-1) dan PSCS Cilacap (3-1).
Sebagai mantan bek kiri Timnas Indonesia, Nasuha memiliki pengalaman melatih bersama sejumlah pelatih ternama, seperti Rahmad Darmawan dan Alfredo Vera. Sebelum bergabung dengan Persiba, ia pernah menjadi asisten pelatih di berbagai klub Liga 1 dan Liga 2.
BACA JUGA :
Performa Persiba di Liga Nusantara 2024/2025
Di bawah arahan Nasuha, Persiba Balikpapan menunjukkan peningkatan signifikan. Dalam dua laga terakhir, tim ini berhasil mencetak 7 gol, menunjukkan permainan yang lebih agresif dan efektif. Hasil ini menempatkan Persiba di posisi ketiga klasemen sementara Liga Nusantara dengan 10 poin, hanya terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen, NZR Sumbersari.
Peran Penting Herman Dzumafo
Dzumafo menjadi figur kunci dalam serangan Persiba. Dengan kombinasi pengalaman dan ketajaman di depan gawang, ia memberikan dimensi berbeda dalam permainan tim. Kehadirannya juga menjadi inspirasi bagi pemain muda Persiba, membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat melampaui batas usia.
Optimisme Menuju Puncak Klasemen
Dengan performa yang terus meningkat, Persiba Balikpapan memiliki peluang besar untuk bersaing di papan atas Liga Nusantara. Kombinasi kepemimpinan Nasuha dan ketajaman Dzumafo memberikan optimisme bagi tim dan para pendukungnya.
Jika tren positif ini terus berlanjut, Persiba Balikpapan dapat menjadi salah satu kandidat kuat untuk promosi ke kompetisi yang lebih tinggi.
Persiba Balikpapan kini menjadi simbol perpaduan antara pengalaman dan semangat muda, membuktikan bahwa regenerasi yang baik dapat menghasilkan tim yang kompetitif dan berprestasi.
BACA JUGA