Vaksin IndoVac  Buatan Bio Farma Miliki Tingkat Efikasi Diatas 80 persen

Penyuntikkan perdana Vaksin IndoVac

BALIKPPAN, Inibalikpapan.com – Setelah meluncurkan vaksin Covid-19 Indovac, Presiden Joko Widodo langsung menyaksikan penyuntikan perdana vaksin buatan Bio Farma tersebut

Penyuntika perdana dilaksanakan di PT Bio Farma (Persero), Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 13 Oktober 2022.  Sebelumnya, Presiden Jokowi terlebih dahulu mengecek kemasan vaksin IndoVac.

IndoVac merupakan vaksin Covid-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein. Bio Farma mulai melakukan riset dan pengembangan vaksin Covid-19 sejak November 2021–24 September 2022.

Vaksin IndoVac sendiri telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 24 September 2022 untuk vaksinasi primer, dosis I dan II dewasa (18+). Indovac juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Dalam proses produksi dari hulu ke hilir, Bio Farma telah menerapkan tata kelola yang baik, mulai dari sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM, uji praklinis pada binatang dan uji klinis tahap I (175 subjek), tahap II (360 subjek), dan tahap III (4.050 subjek).

Dari hasil uji klinis tersebut, vaksin IndoVac memiliki keamanan yang baik dengan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) gejala berintensitas ringan, seperti nyeri pada area suntik. IndoVac juga memiliki efektivitas yang baik dalam meningkatkan titer antibodi.

Dalam uji imunobridging dengan vaksin pembanding yang memiliki efikasi di atas 80 persen, vaksin IndoVac terbukti non-inferiority. Artinya, IndoVac memiliki efektivitas lebih bagus dibandingkan dengan vaksin pembanding dengan efikasi di atas 80 persen.

Setelah meninjau proses penyuntikan vaksin IndoVac, Presiden Jokowi meninggalkan Bio Farma untuk melanjutkan agenda kunjungan kerja di tempat lainnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.