Volume Sampah Di Balikpapan Alami Kenaikan 60 Ton, DLH Balikpapan Bangun Dua TPSP

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Jumlah volume sampah di Kota Balikpapan pada tahun 2024 mengalami kenaikan hingga 60 ton perhari.

Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, untuk volume sampah di Kota Balikpapan yang ditangani ada 400 ton sehari, ada kenaikan 60 ton di tahun 2024 ini dibandingkan tahun 2023 diangka 360 ton. 

“Sehingga ada 60 ton volume sampah yang diproses d ITF MRF, bank sampah, hingga pengelolaan sampah masyarakat. Kami juga tahun ini dibantu mengadakan dua TPST yang dapat kurangi sampah 50 ton,” tuturnya.

Sudirman Djayaleksana, mengatakan bahwa tugas DLH mengatur volume sampah dari TPS ke TPA, tapi kelurahan dan warga setempat diminta untuk tingkatkan kembali kesadaran seperti dulu, melihat perkembangan kota meningkat juga.

“Total unit kami ada 77, terbagi dump truck, amrol yang narik kontainer, mobil yang ada di pagi jam 5 sampai jam 12 siang, lalu mobil kecil jam 1 sampai sore,” katanya.

Untuk kenyamanan masyarakat, DLH Kota Balikpapan juga akan menambah 2 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang akan dibangun tahun ini.

“Di tahun 2024 kita rencana bangun 2 TPST, tempat pengolahan sampah terpadu, di 2 kecamatan yakni kecamatan Balikpapan Selatan di Perumahan Daksa, dan Balikpapan Utara di Km 12 , tujuannya sampah nanti begitu masuk di TPST kemudian residu nya dibuang ke TPA,” katanya.

“Targetnya dengan adanya 2 TPST ada pengurangan volume sampah 50 ton. Karena hari ini sampah rata-rata yang masuk TPA ada 380-400 ton sehari,” akunya.

Bangun TPS 3R di Kelurahan

Selanjutnya DLH Kota Balikpapan berencana membangun TPS 3R disetiap kelurahan dan kecamatan. Yang mana pada tahun 2023 dalam proses penyusunan Detail Engginering Desain (DED) dan di 2024 baru dilaksanakan pembangunan fisiknya.

“Diharapkan dengan adanya TPS 3R setiap kelurahan kecamatan, sampah rumah tangga ino tidak langsung masuk ke TPA Manggar. Tapi dipilah dan diolah dulu, sisanya yang berupa residu baru dibuang ke TPA Manggar,” ujarnya.

Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di TPS 3R. Yakni sampah organik rumah tangga sejenisnya akan dibuati kompos dan magot, dan yang sampah plastik hasil pilahan punya nilai ekonomis yang diambil bank sampah.

“Sampah pilahan akan diambil karena memiliki nilai ekonomis, kompos untuk membantu penyuburan tanaman sedangkan magot untuk makanan ikan,” imbuhnya.

“Harapannya dengan adanya beberapa program ini bisa mengurangi volume sampah di Kota Balikpapan yang saat ini baru 26 persen. Meski pada tahun 2026 target pengurangan sampah mencapai 30 persen secara nasional,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Networks

suara