Waduk Teritip Belum Masuk Aset Pemkot

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Meski sudah selesai pembangunan waduk Tritip pada November 2016 lalu, namun penggunaan belum dapat dilakukan karena baru dilakukan pengujian bendungan dengan mengaliri air secara pada Agustus 2017 mendatang.

Selain itu, juga dibangun instalasi pengelolaan air yang pendanaan dari pemerintah pusat. Sehingga Waduk Teritip Balikpapan Timur belum tercatat sebagai aset Pemkot.

Kepala Badan Pengelolaan dan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Madram Muchyar menjelaskan proses pembangunan waduk Tritip masih berlangsung sehingga belum dapat dikatakan waduk Tritip sudah menjadi aset milik pemkot.
“Karena ini masih dalam proses pembanguan berarti belum menjadi aset kita dan belum menjadi kewenangan kita,” tandasnya (14/2/2107).
Menurutnya Waduk Teritip akan menjadi aset Pemkot jika sudah memiliki legalitas.
“Secara administrasi legalitasnya dan segala macam sudah tuntas dan dibayar segala macam baru dilaporkan dan dicatat di aset. Itu baru bisa menjadi aset pemkot,” jelasnya.
Penjelasan aset ini, lanjutnya terdapat tiga legalitas kekayaan yang menjadi aset. Yaitu legalitas administrasi, fisik dan legalitas hukumnya.

“Legalitas administrasi itu berarti prosesnya, fisiknya berarti bendanya, kalau hukum berarti secara huhum sudah legal. Itu baru dikatakan aset pemkot,” ujarnya.

Diketahui, pembangunan Waduk Teritip yang menelan dana Rp262 miliar itu sudah tuntas dikerjakan sejak November 2016 lalu. Waduk ini sempat ditinjau oleh Presiden Jokowi pada 2016 lalu.
Keberadaan waduk ini akan menambah pasokan air bersih yang selama ini masih defisit air.

Kebutuhan air bersih untuk Balikpapan saat ini sebesar 1.600 liter/detik. Sementara persediaan air yang ada saat ini masih 1.200 liter/detik. Bendungan Teritip sendiri hanya mampu menambah pasokan air bersih sebesar 250 liter/detik.