Wafat di Bulan Suci: Bagaimana Perjalanan Dakwah Habib Hasan Semasa Hidup?
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com– Keluarga besar majelis Nurul Musthofa dilanda duka mendalam dengan meninggalnya pemimpin mereka, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, pada hari ini pukul 09.01 WIB.
Berusia 47 tahun, Habib Hasan telah menjadi sosok yang dihormati dalam dunia keagamaan. Informasi mengenai kepergian habib disampaikan melalui akun resmi Instagram Rabithah Alawiyah, @rabithah_alawiyah.
Dalam unggahan tersebut, Rabithah Alawiyah mengucapkan bela sungkawa serta mengajak para pengikutnya untuk mendoakan almarhum.
Seperti apa profil dan perjalanan dakwah Habib Hasan semasa hidup? Tim inibalikpapan.com mencoba merangkumnya:
Profil dan Perjalanan Dakwah Habib Hasan
Habib Hasan bin Ja’far Assegaf dilahirkan di Kramat Empang, Bogor pada tanggal 26 Februari 1977. Beliau merupakan putra sulung dari Habib Ja’far Assegaf, dan memiliki empat saudara kandung: Habib Abdullah, Habib Musthofa, dan Habib Sami.
Pendidikan dan karir dakwah Habib Hasan telah mencatat berbagai prestasi. Mulai dari masa kecil, ia telah mengasah ilmu agama, termasuk mempelajari al-Quran di bawah bimbingan Syaikh Usman Baraja.
Kesungguhannya dalam memperdalam pengetahuan Islam juga tercermin dari perjalanannya menimba ilmu dari berbagai ulama di Jakarta.
Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya di IAIN Sunan Ampel Malang, Habib Hasan kembali ke Jakarta untuk menyebarkan dakwah Islam. Ia merasa terpanggil untuk membimbing pemuda-pemudi Indonesia yang terjerumus dalam maksiat. Mengenalkan mereka kepada ajaran agama Islam yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Pada tahun 1997, Habib Hasan memulai perjalanan dakwahnya di Sukabumi. Kemudian meluas ke Timor Timur bersama Al Habib Abu Bakar bin Hasan Alatas. Selain berdakwah, ia juga aktif membantu usaha dagang kain orang tuanya di Bogor.
Di Jakarta, pengajian Habib Hasan semakin diminati. Mencapai puncaknya ketika dirinya mendapatkan ijazah maulid Simthuddurrar dari Habib Anis Al-Habsyi pada tahun 2001.
Dengan semangat yang menggebu-gebu, Habib Hasan menjadikan Majelis Ta’lim Nurul Musthofa sebagai sarana utama dalam menyebarkan ajaran Islam. Sambil mengajak umat untuk menjadikan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup.
Dengan keprihatinan mendalam terhadap kondisi umat. Habib Hasan bin Ja’far Assegaf telah meninggalkan warisan dakwah yang akan terus dikenang oleh banyak orang.
BACA JUGA