Top Header Ad

Wahyu Gantung Diri Usai Cekcok Dengan Pacar

Polisi menyita sebuah tali yang digunakan korban mengakhiri hidup. Foto: Iptu Suharto/resbpp

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Motif bunuh diri seorang warga Kelurahan Margomulyo, Wahyu Rizky (22) petang kemarin, semakin terang setelah polisi memeriksa sejumlah saksi. Dari keterangan teman dekat korban, polisi menyimpulkan latar belakang peristiwa itu karena asmara.

“Korban terlibat perselisihan dengan pacarnya, beberapa saat sebelum bunuh diri,” kata Kepala Polsek Balikpapan Barat, Komisaris Polisi Supriyanto. Dalam perkara itu, polisi meminta keterangan Marcela Singal (20). Kepada polisi, perempuan berambut panjang ini menceritakan bahwa sebelum kejadian gantung diri sempat terjadi cekcok.

“Sekitar jam 16.00 wita saksi bersama korban duduk di rumah korban, dan saksi berpamitan untuk kerja karena temannya sudah menunggu,” kata Supriyanto menceritakan.

Akan tetapi, korban mencegah saksi pergi bekerja dengan alasan untuk menunggu ayah korban pulang kerja.”Karena takut terlambat, saksi tetap ingin berangkat kerja. Akan tetapi korban juga semakin memaksa agar saksi tidak boleh bekerja,” katanya.

Korbanpun marah ketika ucapannya selalu dibantah, hingga akhirnya korban mencekik saksi hingga pingsan. “Setelah sadar, saksi kembali dianiaya dengan cara dijambak rambutnya dan kepalanya dibenturkan ketembok,” urainya menirukan keterangan saksi.

Tidak terima diperlakukan seperti itu, saksi akhirnya melawan dengan menendang kaki korban. Karena kesakitan Wahyu melepas tangan saksi yang sebelumnya dipegang erat. Lepas dari cengkraman Wahyu, Marcela meminta tolong kepada tetangga karena merasa terancam. Ketika Marcela kabur Wahyu berkata bahwa “kalau kamu kabur saya bunuh diri,” teriak Wahyu.

Akan tetapi ancaman itu tidak dihiraukan oleh Marcela yang merasa sudah dianiaya. Marcela meminta tolong kepada tetangga rumah akan tetapi disuruh untuk melapor Ketua RT sembari ditenangkan oleh tetangga yang rumahnya tidak jauh dari rumah Wahyu.

Merasa tenang Marcela akhirnya memutuskan kembali ke rumah Wahyu. Kaget bukan kepalang ketika masuk ke rumah dan mendapati Wahyu melilitkan lehernya ke dalam seutas tali yang digantungkan di dekat kamar mandi.

Marcela melihat ketika dalam posisi tergantung Wahyu masih bernafas, dan berinisiatif menolong dengan memotong tali dengan pisau dapur. Akan tetapi usaha perempuan kelahiran 19 Oktober 1996 ini sia-sia karena tali tidak kunjung putus. Sehingga memutuskan untuk meminta bantuan tetangga. Bantuan datang dari paman korban bernama Hery, yang mendengar bunyi gaduh dari dalam rumah saudaranya.

Setelah memeriksa di dalam kamar mandi Wahyu sudah tidak bergerak. Heri akhirnya memanggil tetangga dan melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian. “Setelah mendapatkan laporan tersebut, petugas kami melakukan olah TKP. Sedangkan korban langsung di bawa ke RSKD untuk diotopsi,” tegas perwira melati satu ini.

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan pengumpulan alat bukti. “Ya masih tahap lidik,” tandasnya.

 

 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.