Wajib Uji Swab Tak Menurunkan Jumlah Penumpang di Bandara Sepinggan

Penerapan protokol kesehatan di bandara Sepinggan Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejak Rabu (03/06), Pemerintah Kota Balikpapan mulai menerapkan wajib uji swab bagi pendatang dari luar Kaltim ketika tiba di bandara Sepinggan. Kebijakkan tersebut, untuk mencegah penularan covid-19.

Namun kebijakkan itu rupanya tak menurunkan jumlah penumpang yang datang maupun akan berangkat dari bandara Sepinggan. Bahkan catatan PT. Angkasa Pura I Balikpapan jumlah penumpang terus meningkat, setiap harinya..

“Penumpang saat ini di bandara Sepinggan sudah mencapai 1.200 orang per hari,” ujar General Manager PT. Angkasa Pura I Balikpapan Farid Indra Nugraha.

Begitupun lalu lintas pesawat di bandara Sepinggan juga tidak mengalami penurunan. Bahkan menjadi bandara kedua tersibuk untuk periode masa larangan mudik lebaran pada 21-31 Mei 2020 di 15 bandara di Indonesia yang dikelola PT. Angkasa Pura I.

Bandara Sepinggan melayani total 857 penerbangan pesawat yang datang dan berangkat, serta 3,59 juta kg angkutan kargo. Sedangkan bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi yang tertinggi dengan melayani penerbangan 1.266 pesawat.

“Menurut pembukuan yang ada di airline tidak ada penurunan itu merupakan hal yang wajar, dan tentu saja kan uji swab itu alternative,” ujarnya.

Karena jika tak sempat melakukan uji swab penumpang yang akan masuk Balikpapan bisa dengan melakukan rapid test, hanya saja harus 2 kali. “Jadi tidak uji swab tetap, penumpang bisa saja menggunakan rapid test, tapi 2 kali,” ujarnya.

Kata dia, sejauh ini bandara Sepinggan mendukung penerapan wajib uji swab bagi pendatang luar Kaltim. “Bandara sepinggan siap melaksanakan aturan. Kami sudah siapkan fasilitas dan alur bagi penumpang yang datang,” ujarnya.

Pihaknya juga ikut mensosialisasikan kebijakkan wajib uji swab bagi pendatang, disejumlah bandara di Indonesia. “Kami menyampaikan ke bandara lain diluar bandara Sepinggan , termasuk juga Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Farid juga memastikan, prokol kesehatan diterapkan secara ketat di bandara terbesar di Kalimantan tersebut. “Tentu saja kita menghindari antri yang ketat atau yang bertumpuk dan kita akan memanfaatkan luasan dari bandara kita,” ujarnya

“Sehingga mereka para penumpang benar-benar menjaga jarak dan mengikuti semua protokol kesehatan yang ditetapkan PT Angkasa Pura 1.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.