Wakil Ketua MPR Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di PPU
PENAJAM, Inibalikpapan.com – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Mahyudin mengungkapkan, ada beberapa alasan yang menyebabkan MPR kini giat mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan. Karena didasarkan pada tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Menurutnya, alasan pertama karena masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama, serta munculnya pemahaman agama yang keliru dan sempit.
“Seperti munculnya radikalisme yang melahirkan terorisme. Ini harus diantisipasi agar jangan sampai ada anggota masyarakat yang terpapar radikalisme dan terorisme,” ujar Mahyudin.
Adapun alasan kedua, karena masih adanya pengabaian terhadap kepentingan daerah dan timbulnya fanatisme kedaerahan. Termasuk masih terjadi disparitas pembangunan pusat dan daerah.
Hal ini kata dia, juga dapat menimbulkan fanatisme kedaerahan. Sehingga dalam beberapa kejadian sempat muncul daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
Kemudian alasan ketiga lanjutnya, karena kurang berkembangnya penghargaan terhadap kebhinnekaan dan kemajemukan. Hal ini bisa melahirkan politik SARA.
“Kita menghindari politik SARA yang membawa-bawa suku, agama, ras, antargolongan. Dalam Pilkada DKI Jakarta lalu politik SARA ini sangat kencang. Dalam Pilpres kali ini pun politik SARA juga digunakan. Tapi saya percaya politik SARA tidak digunakan kedua calon presiden,” ujarnya
“Tapi kita harus waspadai mungkin saja yang melakukan hoax, fitnah, dan adu domba bukan dari calon presiden kita. Bisa jadi ada pihak ketiga yang mengadu domba kita sesama anak bangsa,”
Sedangkan alasan keempat, karena kurangnya keteladanan sebagian pemimpin sebagai tokoh bangsa. Karena justru banyak pejabat negara ataupun aparat penegak hukum yang terlibat korupsi
“Ini terkait dengan korupsi. Banyak pejabat negara dan aparat peneg dan aparat penegak hukum terlibat korupsi,” ujarnya.
Alasan kelima adalah tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal. Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Meski kini banyak juga mereka yang memiliki kekuasaan ditangkap.
“Tapi sekarang lebih baik. Mereka yang di atas juga ditangkap,” ujarnya.
Selain kelima alasan itu, lanjut Mahyudin, MPR mensosialisasikan Empat Pilar MPR karena adanya pengaruh globalisasi dan kapitalisme terhadap masyarakat Indonesia.
“Seperti pengaruh internet dan gadget. Ini bisa mempengaruhi jati diri bangsa. Dulu kita punya nilai gotong royong tapi sekarang sudah mulai individualistik,” ucapnya.
Dia menambahkan, kekuatan global juga telah mempengaruhi perumusan kebijakan nasional. Empat Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UU 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
“Kapitalisme dunia sudah bermain dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat,” ujarnya
Sosialisasi Empat Pilar MPR merupakan perintah Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Dalam unang-undang ituu MPR mendapat tugas mensosialisasikan Empat Pilar MPR (humas)
BACA JUGA