Waktu Kerja Petugas BPBD, 12 Jam Meski Ramadan

Petugas BPBD
Kepala BPBD Kota Balikpapan Usman Ali

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Petugas BPBD Kota Balikpapan dipastikan tidak ada perubahan jam kerja meski sedang menjalani puasa Ramadan. Mereka yang berada di lapangan tetap bekerja 12 jam.

Kepala BPBD Balikpapan Usman Ali mengatakan, sesuai aturan yang berlaku waktu kerja pada saat bulan Ramadan tetap sama. Pegawai yang di kantor mengikuti aturan yang dikeluarkan Pemkot Balikpapan. Sedangkan petugas BPBD yang ada di pos penjagaan tidak ada perubahan.. Mereka bekerja 12 jam kerja.

Menurut Ali mereka yang bertugas di kantor dan lapangan memang memiliki jam kerja yang sedikit berbeda. Petugas lapangan sifat siaga jika tidak ada kejadian. “Tidak ada perubahan waktu jam kerja,” ujar Usman Ali kepada media, Senin (11/3/2024).

Terhadap bahaya kebakaran, Usman Ali mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap sumber-sumber penyebab kebakaran. terutama waspada pada peralatan memasak, instalasi listrik termasuk sumber api lainnya.

Usman menambahkan, BPBD juga memiliki program hidran kering. Hanya saja ini masih dalam tahap pembahasan anggaran dengan DPRD Balikpapan. 

“Ada tahapan-tahapan untuk barang tersebut. Kami koordinasikan dulu dengan DPRD Balikpapan,” ucapnya.

Berita terkait :

Program GWT

BPBD Balikpapan juga memiliki program Ground Water Tank (GWT). keberadaan GWT ini tersebar di lima titik padat penduduk.

“Rencana 5 titik, fungsinya jika terjadi kebakaran yang wilayah sulit dijangkau kendaran. Alat itu untuk membantu pemadaman awal,” jelasnya.

Adapun bentuk GWT itu berupa pompa air portabel. namun alat ini dilengkapi dengan nozzel dan selang khusus.

Program ini memerlukan anggaran, sehingga pihaknya perlu menyesuaikan dengan pengadaan barang. Untuk pengadaan akan dilakukan secara bertahap.

“Jadi baru ada lima alat lagi yang akan kami bagikan,” bebernya.

Dia menjelaskan, inovasi ini penting untuk diterapkan. Utamanya di lingkungan pemukiman padat penduduk. Khususnya kawasan yang sulit dijangkau dalam upaya penanggulangan bencana kebakaran.

“Khususnya bencana yang terjadi di gang sempit. Makanya dengan adanya alat ini, warga bisa melakukan pencegahan api dini sebelum petugas kami datang ke lokasi kebakaran,” ulasnya.

Baca juga :

Tranfer Ilmu

Usman menerangkan, inovasi GWT tidak hanya terkait dengan pengadaan pompa air portabel. Namun juga perlu dibarengi dengan transfer ilmu dari para petugas BPBD. Kepada masyarakat yang diamanahkan untuk mengoperasikan barang-barang tersebut diharapkan dapat menjaga dan merawatnya.

Pihaknya akan terus mengawal masyarakat untuk bisa melakukan mitigasi bencana kebakaran di daerahnya masing-masing.

“Kami akan dampingi terus. Jadi tahun depan ada penambahan lima alat, tentu kami dampingi lagi,”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.