Wali Kota Balikpapan : ALKI II Jadi Magnet Investasi dan Kolaborasi Antar Daerah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Guna menarik minat investasi dan mendukung pembangunan di IKN, Pemerintah Kota Balikpapan melaksanakan kegiatan Forum Investasi Zona Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II atau ALKI II Zone Investment Forum 2023, selama dua hari (25-26/10/2023).
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, ALKI II akan jadi magnet bagi IKN dan daerah khususnya di ALKI II mengingat IKN berada di selat Makassar, maka ALKI harus dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi perekonomian dan menarik investasi demi kemakmuran bangsa.
“Sehingga perlu kolaborasi antar daerah ALKI II untuk tumbuh bersama memanfaatkan potensi yang dimiliki daerah masing masing terutama dalam momentum pembangunan IKN di wilayah ALKI II,” kata Rahmad Mas’ud.
Dimana adanya ALKI II mendukung IKN akan menjadi koridor bisnis yang menarik bagi perkembangan perekonomian dan kegiatan investasi.
“Jalur ALKI II memiliki potensi luar biasa sebelum ditempatkannya IKN, ada tidak adanya IKN bahwa Kaltim akan terus berbenah dan tumbuh menjadi salah satu provinsi yang termaju,” ujarnya.
Rahmad menambahkan, dengan adanya inisiasi Mabalu satu jalur perdagangan segitiga emas yang berada di ALKI II, ditambah lagi dengan adanya IKN, dimana Mabalu artinya Mamuju Balikpapan Palu yang potensi semakin besar jika digarap bersama.
“Yang mana hampir semua komuditas kita semua 90 persen lewat laut, sehingga peran dalam sektor perairan sangat penting bagi kemajuan suatu daerah,” akunya.
Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik memberikan apresiasi kepada Pemkot Balikpapan yang telah melaksanakan seminar Forum ALKI II, dimana Forum ini berawal dari saat masih menjabat di Pj Gubernur Sulbar.
“Kami berharap ada kolaborasi di area buffer zone yang mana tidak akan bisa tumbuh sendiri, butuh dukungan dari daerah sekitarnya, IKN tidak akan bisa jadi daerah yang hidup sendiri, sehingga komunikasi dan kerjasama yang baik dengan daerah buffer dibutuhkan,” ujarnya.
“Contoh material Pembangunan untuk IKN diambil dari sulawesi, sehingga tingginya kebutuhan ini menjadi rebutan di daerah daerah, sehingg peran selat Makassar sangat penting,” sambungnya.
Sehingga dibutuhkan kerja sama antar daerah, dan mendukung kebijakan nasional dan semua stakeholder harus bekerja dengan fungsinya, termasuk dalam konteks singkat.
“Ke depan diharapkan ada kerja sama lebih besar karena akan ada pergerakan barang dan jasa yang sangat besar, sehingga seberapa siap daerah-daerah sekitar IKN,” akunya.
Dalam kegiatan tersebut akan menghadirkan narasumber, yakni Staf Ahli Kementerian Perekonomian; Konsulat Jenderal Australia; Otorita IKN dan Indonesian National Shipowners Association (INSA). Dan rencananya Korea Selatan (Korsel) juga akan hadir.
Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Balikpapan, Murni mengatakan, para narasumber dari Konsulat Jenderal Australia dan Korea Selatan yang hadir ini akan memaparkan potensi ALKI II dari perspektif masing-masing.
“Kenapa kita memilih Korsel, karena selama ini Korsel membantu kita,” tukasnya.
Australia merupakan negara paling ujung dari ALKI II,. DI ALKI II itu negara paling selatan adalah Australia dan negara di bagian utara adalah Vietnam, Korea, Jepang. Apalagi Australia dilirik pemerintah untuk pengembangan IKN.
Untuk narasumber Otorita IKN menjelaskan potensi investasi di IKN. Sedangkan NSA sebagai praktisi menjelaskan tantangannya dalam melakukan kegiatan usaha di ALKI II. Serta, Kemenko Perekonomian akan memaparkan kebijakan investasi di ALKI II.
BACA JUGA