Wali Kota Balikpapan Ancam Hentikan Proyek RDMP

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi didampingi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 saat menggelar Konfrensi pers

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan mengancam akan menghentikan proyek Refinery Development Master Project (RDMP) Refinery Unit V Balikpapan. Hal itu terkait penularan covid-19 yang terjadi.

Dalam rilis Pemerintah Kota Balikpapan, Sabtu (04/07), telah terjadi transmisi lokal untuk klaster proyek RDMP, dimana hingga hari ini sudah ada beberapa kasus covid-19. Bahkan hari ini ada 4 kasus positif baru covid-19.

Sebagai langkah antisipasi penularan semakin meluas, Pemerintah Kota Balikpapan telah menyurati Pertamina meminta agar para pekerja yang telah melakukan uji swab PCR melakukan isolasi mandiri. Hingga hasil uji swab keluar.

“Jadi kita akan tegaskan jika tidak dipatuhi maka sampai akan minta dilakukan penyetopan atau lainnya. Kita minta sekali lagi mereka mematuhi,” ujarnya

“Saya kira itu wajib mereka yang melakukan swab maka sebaiknya untuk isolasi dulu sambil menunggu hasil suapaya tidak terjadi penularan kepada teman-temannya,”

Bahkan Rizal mengungkapkan, akan memanggil manajemen proyek RMDP dalam waktu dekat. Untuk meminta manajemen mematuhi kebijakkan Pemerintah Kota Balikpapan sebelum dihentikan proyek perluasan kilang.

“Nanti kita paling lambat besok atau lusa kita akan panggil pimpinannya RDMP kilang begitu, sebenarnya kita sudah turun ke lapangan juga,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menuturkan, klaster proyek RDMP tersebut, dalam sepekan terakhir telah terjadi transmisi lokal dari hasil tracing yang dilakukan. Bahkkan ada 3 kelompok.

“Sebenarnya hampir seminggu kontak tracing dari klaster ini dan ada 3 kelompok, ada yang bersama di mess, ada yang bersama di lokasi,” ujarnya.

Menurutnya, kasus pertama yakni BPN 124 kemudian dilakukan uji swab PCR secara bertahap dan ditemukan terlah terjadi transmisi lokal. “Memang kita masih mendapatkan beberapa hasil dalam beberapa hari ini,” ujarnya

“Memang sejak terdeteksinya kasus pertama BPN 124 dilakukan secara bertahap pemeriksaan swab katanya kalau tidak salah itu per kelompok 30 orang karena pekerjaan harus terus berjalan,”

Kata dia, Pemerintah Kota Balikpapan memang telah meminta agar para pekerja yang melakukan uji swab PCR agar melakukan isolasi mandiri, sambil menunggu hasil. Namun rupanya masih telah melakukan pekerjaan.

“Harapan kami setelah di swab, menunggu hasil karena biasanya di swab menunggu 1-2 hari, saran kami dilakukan karantina sebelum hasil keluar.Wali Kota sudah mengirimkan surat ke perusahaan-perusahaan,” ujarnya.

Hari ini terdapat 4 kasus baru dari klaster proyek RDMP yakni , BPN 213 wanita 23 tahun KTP Balikpapan, BPN 214 laki-laki 61 tahun, KTP Tanggerang, BPN 215 laki-laki 31 tahun, KTP Jakarta, BPN 216 laki-laki 39 tahun. Semuanya hasil perluasan tracing dari BPN 129, 145 dan 193.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.