Wali Kota Bicara Soal Sejarah Lahirnya Kota Balikpapan

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mencoba kembali mengingatkan sejarah lahirnya Kota Balikpapan, saat menyampaikan pidatonya dalam  rapat paripurna istimewa DPRD Kota Balikpapan dalam rangka HUT Kota Balikpapan ke-123.

“Berkenaan hari jadi ke-123 kota balikpapan, pada kesempatan yang baik ini, saya mengingatkan kembali sejarah terbentuknya Kota Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984, atau tepatnya pada masa kepemimpinan Bapak Kol. Czi. TNI AD Syarifudin Yoes, dilaksanakan seminar sejarah Kota Balikpapan,” ujar Rizal

“Dimana para pemangku kepentingan sepakat untuk menetapkan bahwa tanggal 10 Februari 1897 yang bertepatan dengan dimulainya pengeboran minyak pertama sumur Mathilda oleh perusahaan J.H. Menten dan Firma Samuel and CO, sebagai hari jadi Kota Balikpapan,.tanggal inilah yang kemudian kita peringati setiap tahun sebagai hari jadi Kota Balikpapan,”

Sebagai penanda peristiwa bersejarah tersebut, dibangun monumen atau Tugu Mathilda yang terletak di kawasan jalan Yos Sudarso. sumur minyak Mathilda sendiri memiliki kedalaman 222 meter dengan produksi awal sebanyak 184 barrel, kumulatif total produksinya adalah 68.375 barrel sampai ditutup pada tahun 1903.

“Sumur minyak Mathilda ini merupakan bukti artefaktual eksplorasi minyak bumi pertama di Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan, dalam perayaan HUT Kota tema yang diangkat adalah “Balikpapan Nyaman Penyangga Ibu Kota Negara”. Tema ini mengandung makna bahwa dengan keanekaragaman suku bangsa dan adat budaya, masyarakat Kota balikpapan tetap mampu menjaga kedinamisan dan keharmonisan sehingga menciptakan perasaan nyaman berada di Kota Balikpapan.

“Hal tersebut merupakan salah satu faktor pendukung Kota Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara yang baru,” ujarnya.

Pemerintah Kota Balikpapan pun berharap Monumen Mathilda yang berada di kawasan Kilang Minyak Pertamina ini dapat dibuka untuk umum dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti lahan parkir, taman, gazebo, toilet dan informasi sejarah, sehingga keberadaan monumen bersejarah ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Balikpapan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.