Top Header Ad

Wali Kota Dukung Inovasi Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula

Wali Kota bersama jajarannya ajak masyarakat cegah dan kendalikan penyakit diabetes dengan kampanye Hidup Manis Tanpa Gula, Hotel Jatra (14/5/2023)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyambut baik adanya inovasi dan launching website Balikpapan Hidup Manis Tanpa Gula. 

“Saya pikir ini bermanfaat bagian dari pada usaha kita mencegah berbagai macam penyakit termasuk diabetes, karena penyumbang penyakit terbanyak di Indonesia salah satunya diabetes, dengan inovasi ini bagus, kurangi penggunaan gula,” Rahmad Mas’ud,  saat sambutan acara pelantikan Pengurus Wilayah Asosiasi Dinas Kesehatan Kaltim sekaligus Launchinga Inovasi dan Website “Balikpapan HIdup Manis Tanpa Gula”, di Hotel Jatra, Minggu (14/5/2023).

Dalam kegiatan ini, dihadiri pula Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualim dan seluruh kepala DKK kota /kabupaten se Kalimantan Timur. 

“Saya berharap edukasi ini kita tetapkan kepada masyarakat, sehinga pencegahan lebih baik dari pada mengobati,” akunya. 

Termasuk stunting, pemkot Balikpapan terus berupaya dalam langkah-langkah pencegahan stunting dan mendata warga kita yang masuk kategori keluarga stunting. “Hal ini juga bagian usaha kita menuju Indonesia generasi emas,” harapnya.

Pada kesempatan sama, Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan DKK Balikpapan berkala melakukan pencatatan dan evaluasi kasus-kasus termasuk diabetes. Pada 2022 lalu, tren kasus diabetes di Balikpapan meningkat termasuk peningkatan pembiayaan.

Menurutnya walaupun pemkot beri penjaminan BPJS kelas 3 untuk warga bukan penerima upah, namun tidak berada masyarakat jatuh sakit. DKK berupaya mencegah dan mengendalikan kasus diabetes baru agar tidak muncul komplikasi penyakit lainya.

“Untuk itu perlu effort yang besar kami gandeng tim konsultan UGM agar pengendalian dan pencegahan bisa betul-betul sistematis. Kita pakai tahapan bersama dan secara umum kesimpulan kita buat gerakan sosial karena penanganan tidak bisa DKK sendiri tapi seluruh sektor dan juga masyarakat karena ini menyangkut perubahan prilaku. Kita ajarkan masyarakat mau lakukan deteksi dini secara rutin,” imbuhnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.