Top Header Ad

Wali Kota Ingin Seluruh Fasilitas Kesehatan Nyaman dan Tidak Jorok

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat meninjau fasilitas kesehatan mobil ambulans

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effenbdi dalam beberapa hari terakhir, meninjau sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di puskesmas maupun rumah sakit milik Pemerintah Kota.

Rizal ingin memastikan fasilitas kesehatan seperti ambulans, mobil jenasah di puskesmas maupun rumah sakit tersedia, dan siap digunakan untuk kebutuhan masyarakat, serta dalam keadaan bersih.

“Nggak cuma ambulans, mobil jenazah juga harus terlihat baik. Saya nggak mau malu karena melihat ambulans jorok dan fasilitas di dalamnya kurang,” ujar Rizal.

Dalam tinjauannya itu, orang nomor satu di Kota Balikpapan itu menunjukkan kepada awak mediam, stiker berlogo Pemerintah Kota yang menempel di mobil ambulans namun sudah terkelupas

“Lihat ini, warna stiker logonya aja sudah pudar, mau lepas lagi, warna stripnya juga nggak lagi merah, malah jadi pink. Yang seperti ini harus dibenahi lagi,” ujarnya.

Melihat kondisi itu, dia pun meminta ke Tim Panitia Anggaran Daerah (TPAD) untuk melakukan pembahasan untuk pembiayaan fasilitas kesehatan yang perlu dibenahi, sehingga terlihat lebih bagus.

“Harus bagus. Tidak boleh ada ban yang gundul, tidak ada alat pengaman. Dalamnya juga harus harum,” ujarnya.

“Kalau diuji kendaraan, sebenarnya layak, tapi kan tetap harus dilengkapi peralatan yang masih kurang, kebersihannya juga harus dijaga supaya warga yang menggunakan juga nyaman,”

Mantan jurnalis senior ini pun berencana ingin pengadaan fasilitas kesehatan yang memadai salah satunya, mobil ambulans. Hanya saja masih akan melihat kemampuan anggaran daerah.

“Ya, seperti tipe Toyota Hiace itu kan interiornya luas, jadi kan lebih leluasa. Nanti coba kami bahas dengan TPAD. Intinya saya mau ambulans harus baik, harus nyaman,” tukasnya.

Kata dia, jika di APBD Perubahan 2019 memungkinkan untuk dianggarkan, akan dianggarkan. Namun jika tidak akan dianggarkan dalam APBD 2020. Karena tergantung kemampuan anggaran.

“Kalau nilainya besar kan harus lelang dan mungkin kalah waktu untuk ngejar. Tapi jika ada di e-katalog, bisa cepat dikejar di anggaran perubahan,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.