Wali Kota Minta Dukungan Dokter dan RS Tekan BOR, Sehingga Status Level PPKM Balikpapan Turun
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta dukungan dokter maupun rumah sakit untuk menekan angka ketersian pasien di rumah sakit (RS) ataupun BOR Bed (occupancy rate).
Hal itu karena BOR menjadi salah satu indikator Pemerintah Pusat dalam menetapkan status PPKM di proviis, kabupaten dan kota saat pandemi covid-19. Selain peningkatan jumlah kasus atau penularan.
“Penilaian dari pusat di suatu daerah itu untuk Omicron tidak dilihat dari tingkat kasusnya saja. Tapi ternyata BOR di daerah itu bisa mengalami tren penurunan yang bisa kita tekan,” ujar Rahmad disela-sela pelantikkan Pengurus Iakatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan, Sabtu (05/03/2022)
Saat ini keterisian tempat tidur pasien covid-19 di rumah sakit di Kota Balikpapan masih cukup tingga sekitar 25-50 persen. Sehingga status Balikpapan yang diperpanjang masih PPKM Level 3.
“Itu menjadi catatan pemerintah pusat sehingga level-level itu sangat menetukan BOR rumah sakit. Saya berharap para dokter, khususnya rumah sakit kita tekan BOR kita,” ujarnya.
“Kalau sekarang 25-30 persen ya mudah-mudahan bisa dibawah 15-10 persen
Sehingga nanti kita memasuki di bulan puasa kita tidak berada di level-level (tinggi),”
Karena jika status PPKM tinggi maka ada berdampak pada aktifitas di masyarakat ada pemabatasan-pembatasan yang diterapkan. Akan menyulitkan juga bagi dokter untuk melakukan praktek.
“Karena ini kan imbasnya kepada kita semua, kepada kehidupan sosial di masyarakatYa kita di di level 2 syukur-syukur di level 1 sehingga kehidupan kita,,” ujarnya
“Sehingga aktifitas sosial di masyarakat tidak dibatasi Karena juga berpengaruh pada praktek dokter juga.”
BACA JUGA