Wali Kota Rahmad Mas’ud : Donor Darah Misi Kemanusian yang Luar Biasa
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengapresiasi kegiatan donor darah yang digelar Relawan Donor Darah Balikpapan (RDDB) di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) pada Sabtu (06/08/2022).
“Ini misi memanusian yang memang luar biasa bagi kita. Saya memberikan apresiasi tentunya sebagai Wali Kota dan sebagai warga Kota Balikpapan untuk kepedulian kemanusiaan kita,” ujarnya
Dia berharap, kegiatan donor darah tersebut bisa rutin terus digelar. Termasuk oleh instansi maupun masyarakat umum. Sehingga bisa membantu kebutuhan darah PMI Balikpapan.
“Saya berharap bisa terus dilaksanakan, para relawan donor darah yang luar biasa ini,” ujarnya
Dirinya juga berniat ikut mendonorkan darah, hanya saja belum diperbolehkan dokter. “Sebenarnya saya mau donor juga, tapi Bu Dokter bilang belum boleh minimal tiga bulan,” ujarnya
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan kasus COVID-19 yang terus meningkat. Apalagi jumlah kasus aktif di Balikpapan tertinggi di Kaltim. Sehingga harus taat protokol kesehatan.
“Saya juga mengingatkan pandemi belum berakhir. Kita ada trend yang tertiggi di Kaltim masih tinggi, prokes terus. Kita lindungi diri kita, kita sayangi orang-orang terdekat kita,” ujarnya
Meski begitu, dia menyatakan, meski jumlah kasus aktif terus meningkat namun masih cukup terkendali dan mayoritas yang terinveksi hanya gejala ringan atau hanya isolasi mandiri (isoman).
“Peduli menjalankan instruksi Poemerintah Pusat dan daerah yang tujuannya untuk kebagian kita semua,” ujarnya.
Ketua PMI Kota Balikpapan dr Dyah Muryani mengaku, beberapa hal bisa menyebabkan seseorang tidak bisa melakukan proses donor darah, salah satunya masalah kesehatan.
“Ada yang tensinya tinggi dan dibawah standar, ada juga baru vaksin miningitis itu belum boleh, harus satu bulan setelahnya atau perjalan dari luar negeri,” ujar Dyah Muryani.
Dyah menambahkan, stok kantong darah cukup bagus, cuma golongan darah tertentu agak susah didapat seperti golongan darah AB, stoknya ada tapi tidak banyak.
“Kami punya pendonor-pendonor cuma untuk golongan dari AB kami tahan dulu untuk tidak donor, karena nanti pada saat dibutuhkan baru dipanggil,” akunya.
“Karena umurnya darah cuma 35 hari setelah donor kalau tidak dipakai ya dibuang. Kecuali yang di prozen bisa sampai 2 tahun,” tambahnya.
Kata Dyah, kalau yang rutin dibutuhkan 2 ribu kantong darah setiap bulannya untuk semua golongan darah yang didistribusikan ke rumah sakit.
Selain itu, PMI Kota Balikpapan lagi menyiapkan alat uji laboratorium yang alat sistemnya tidak manual lagi, untuk uji saring dan skrining dalam menjadikan komponen darah dengan kompeterisasi.
“Jadi memang satu kali bekerja harus lebih dari 20 kantong darah dengan alat jalan sendiri, ini alat baru menggantikan yang lama karena alat kami sudah banyak yang tua,” pungkas mantan Kepala DKK Balikpapan ini.
BACA JUGA