Warga Kecewa, Gebyar Germas di Mall Balikpapan Baru Dibatasi 120 Orang
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Gebyar Germas) dan vaksinasi COVID-19 yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan ternyata dibatasi.
Hal itu seperti yang di gelar di Mall Balikpapan Baru, Minggu (05/02/2023). Pasalnya, petugas menyatakan, peserta dibatasi maksimal hanya 120 orang.
Sehingga sebagian warga yang sudah terlanjur datang harus kecewa. Karena mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan Gebyar Germas dan vaksinasi COVID-19
“Hanya 120 orang,” ujar salah satu petugas pria di meja pelayanan.
Kekecewaan warga cukup beralasan, karena dalam spanduk yang terpasang didepan ataupun disamping Mall Balikpapan Baru tidak disebutkan dibatasi hanya 120 orang.
Dalam spanduk tertuliskan, Germas dimulai pukul 10.00 Wita hingga 13.00 Wita. Sehingga warga yang datang diatas jam 10.00 tidak terlayani. Karena masih ada yang harus kerja.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini.
DKK akan melaksanakan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Gebyar Germas) dan vaksinasi covid-19. Kegiatan ini akan berlangsung pada Minggu 5 Februari 2023 mendatang.
Dengan menyasar pada 34 Kelurahan seluruh kota Balikpapan, untuk melaksanakan kerja bakti massal, sekaligus kegiatan kemanusiaan
Diantaranya terdiri dari pemeriksaan Laboratorium gula darah, kolesterol, asam urat, yang bersifat gratis dan untuk masyarakat umum yang berusia 15 tahun ke atas. Dengan persediaan jenis vaksin yakni Pfizer dan IndoVac, untuk dosis 1,2,3,4 atau booster 1 dan 2.
Adapun tempat layanan gratis kegiatan kemanusiaan ini di Lapangan Merdeka, Taman Tiga Generasi, Grand City, Pantai Manggar, Pantai lamaru. Kemudian seluruh Rumah Sakit, Pasar dan Mall yang ada di kota Balikpapan
Andi Sri menuturkan,, bahwa kegiatan Gebyar Germas ini merupakan kebijakan dan strategi DKK, untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini sebanyak-banyaknya pada warga Balikpapan di atas usia 15 tahun.
Kita ingin melakukan deteksi dini, terutama penyakit yang berhubungan dengan diabetes, kolesterol, hipertensi dan asam urat,” ungkapnya, saat dijumpai pada Jumat (3/2/2023).
Karena masyarakat kadang tidak mengetahui, bahwa ternyata tekanan darahnya tinggi, gula darahnya tinggi, atau kolesterolnya tinggi.
“Mau ke lab juga biasanya susah waktunya, kemudian juga mungkin ada pembiayaan lagi yang mahal,” imbuhnya.
Untuk itu, Dio menuturkan agar masyarakat lebih sadar, untuk melakukan upaya deteksi kesehatan sejak dini
Apalagi diabetes komplikasinya kan banyak, diabetes kalau tidak cepat diketahui, tidak cepat diobati, maka dia berkomplikasi ke mata dan mata jadi minus.
BACA JUGA