Warga Keluhkan Keberadaan RPU, Sehari Potong Hingga 1.000 Ekor Ayam

rumah potong hewan / ilustrasi/ sindonews

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Warga sekitar Jalan Merak Samarinda mengelauhkan keluhkan keberadaan rumah potong unggas (RPU) yang ada dilingkungan mereka. Karena sangat menganggu akibat bau kotoran yang menyengat.

Keluhan tersebut bahkan telah disampaikanwarga  ke ‘Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda. Keberadaan RPU yang berlokasi di Jalan Merak tepatnya Gang 19 itu sangat menganggu aktiftas warga.

Kepala DLH Kota Samarinda Nurrahmani mengatakan, RPU juga kini memotong ayam dilokasi tersebut, tidak lagi di Pasar Seger setelah ada pembongkaran. Warga sekitar pun merasa keberatan. Karena menjadi kotor.

“Keberatan warga itu meliputi pembuangan darah ayam, bising dan bulu-bulu ayam berhamburan (bertebaran),” ujarnya dilansir laman Diskominfo Samarinda

Kepala Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan DLH Kota Samarinda Aldila Rahmi Zahara menuturkan, pemilik RPU tersebut satu keluarga, bapak, anak dan cucu yang posisi rumahnya berdekatan.

“Mereka memotong ayam tidak tanggung – tanggung, dalam satu hari sedikit nya 1000 ayam disembelih dengan empat rumah yang berbeda. Jadi memang rumahnya ber blok 1, 2 dan 3, sementara kondisi parit (drainase) tidak memungkinkan, selain sempit, dangkal juga kotor,” ujarnya

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda , Jusmaramdhana Alus menyatakan, harusnya pembangunan RPU termasuk bangunan yang lain harusmenyesuaikan tata ruang.

“RPH baru akan diijinkan terkecuali berada dilingkungan kawasan pertanian, RPH itu tidak diperbolehkan di kawasan jasa dan pemukiman, saya garis bawahi hanya boleh di kawasan pertanian, apa saja yang harus dipenuhi, salah satunya rekomendasi dari Dinas Pertanian,” ujarnya

“Dari tahun 2019 hingga 2021 kami baru mengeluarkan ijin hanya untuk Ayam Makmur, kalaupun ada perusahaan yang mengatakan memiliki IMB mungkin betul IMB nya ada tapi bukan RPH, bisa jadi IMB sebagai tempat tinggal.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.