Warga RT 11 Muara Pegah Kelurahan Muara kembang Kukar Kini Menikmati Listrik Tenaga Surya
MUARA JAWA, Inibalikpapan.com — Warga RT 11 Muara Pegah, Kelurahan Muara Kembang Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kertanegara(Kukar) sejak Desember 2018 tak lagi harus mengeluarkan biaya yang besar untuk memperoleh listrik.
Pasalnya, kini warga telah mendapatkan bantuan Solar Home System (SHS) yakni Listrik Tenaga Surya bantuan dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melalui Program Kembang Bersinar. Sebanyak 49 kepala keluarga KK mendapatkan bantuan (KK).
“Betul-betul bermanfaat. Jadi Alhamdulilah dengan adanya SHS ini, banyak membantu masyarakat,” ujar Sudirman (53) Ketua RT 11.
Menurutnya, sebelum ada bantuan SHS warga menggunakan genset dengan biaya yang cukup besar harus dikelurkan mencapai Rp 450 ribu per bulan. Itu pun sangat terbatas waktunya menyala karena hanya malam hari hingga pagi hari
“Kalau dulu kayak naik di kapal, pakai genset kita beli sendiri, pakai BBM kan terbatas minimal pake 10 liter per malam, bisa Rp 100 ribu. Dulu lampu cuma malam, itu pun (terkadang) cuma sampe jam 12 malam,” ujarnya
“Kalau warga yang tidak punya genset, pakai listrik itu bayar Rp 450 ribu per bulan ke yang punya genset, itu malam saja dari jam 6 sore sampai 6 pagi,”tuturnya.
Dia mengungkapkan, dengan SHS warga bisa menikmati listrik hingga 24 jam, namun tergantung pengisian tenaga surya. Sehingga warga bisa berjualan, termasuk menonton TV maupun mendengarkan musik pada pagi hingga petang.
“Banyak membantu masyarakat, sekarang sudah bisa jualan. Dulu gak punya kegiatan. Kalau pengisian sampe 5-6 jam . Bahkan kalau kita pake LCD yang tipis itu 24 jam bisa dipake. Sekarang bisa bunyikan music nonton kalau dulu sepi,” katanya.
Namun kata dia, ada iuran yang dikenakan ke masing-masing kepala keluarga atau rumah yakni Rp 100 ribu setiap bulan. Iuran terebut, untuk biasa perawatan ataupun membeli alat jika SHS rusak. Melalui SHS daya yang bisa digunakan 600 watt.
“Ada pembayarannya satu bulan 100 ribu per rumah untuk operasional kalau ada rusak. Kalau ada iuran begini, kalau ada yang rusak, misalnya gak mampu uang iuran itu kita pakai untuk beli aki atau juga untuk perawatan,” katanya.
“Satu rumah itu ada 1.000 watt dayanya cuma yang bisa itu 600 watt, terbatas karena kalau dipaksakan takutnya rusak. Baru 9 bulan pakai, Desember 2018 masuk cuma 33 unit. Ini kemarin bulan September nambah 16 unit,” ujarnya.
“Jadi sudah ada masuk 49 unit totalnya jadi masyarakat sudah terpenuhi semuanya, kalaupun nanti ada kurang atau orang yang baru nasuk (baru pindah) ya nanti,”
Sementara Heriyadi selaku Mentenence Electric HCA yang ditugaskan mengecek SHS menuturkan, semua peralatan SHS hingga instalasi merupakan bantuan PHM. Termasuk bantuan tiga lampu DC masing-masing kepala keluarga.
“Kita diminta setelah barang dipasang sosialisasi ke masyaralat disini. Gimana perawatannya, biar masyarakat lebih paham, terus pemasangannya bener gak nih, setelah saya lihat beberapa ada yang perlu diperbaiki,” jelasnya.
Dia mengatakan, untuk pemeliharaan selanjutnya, ditangani Badan {engelola Listrik Tenaga Surya (BPLTS), dimana sebelumnya sudah ada empat warga RT 11 dan satu orang LPM setempat yang dilatih di Surabaya sebagai tekhnisi SHS.
“Pemeliharaannya BPLTS ada lima orang, empat orang warga disini, satu orang LPM mereka dapat pelatihan tekhnisi ke Surabaya,” ujarnya.
“Watt nya 600, sekarang yang terpasang adalah satu aki 100 AH untuk kapasitasnya ketika digunakan dia maksimum 80 persen sekitar 80 AH. Jadi bisa dipakai untuk beban seperti kipas, TV, lampu.” tukasnya.
Desa Muara Pegah berada sekitar 20 km dari Handil Darat. atau butuh waktu 20 perjalanan dengan jalur laut. Penduduk sekitar 203 jiwa atau 49 Kk dan hanya terdapat 1 RT yakni RT 11.
BACA JUGA