Yayasan BOS dan BKSDA Kaltim Kembali Melepas Empat Individu Orangutan

Proses pelepasliaran empat individu orangutan (istimewa)

SAMBOJA, Inibalikpapan – Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo bekerja sama dengan BKSDA Kaltim kembali melepasliarkan empat individu orangutan hasil proses rehabilitasi, kembali ke habitat alami, Kamis (27/09).

Empat orangutan yang dilepasliarkan itu telah menuntaskan seluruh tahap rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari. Mereka dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen, sebuah hutan konsesi Restorasi Ekosistem seluas 86.450 hektar berlokasi di Kabupaten Kutai Timur.

Perjalanan untuk mencapai lokasi mencakup perjalanan panjang dan menantang melewati jalan tanah yang tidak mulus dalam jarak yang jauh. Tim pelepasliaran direncanakan untuk menginap dua malam selama perjalanan.

Pelepasliaran ini melibatkan empat individu orangutan dewasa yang terdiri dari dua jantan dan dua betina, yaitu Randy (27), Arman (22), Marlies (20), dan Sumirah (25). Keempatnya telah menjalani proses rehabilitasi yang lama, berkisar antara 16 sampai 22 tahun.

“Di tahun 2019 ini, kami di BKSDA Kaltim bersama Yayasan BOS melaksanakan serangkaian pelepasliaran yang intensif. Sejauh ini, kerja sama kami di tahun ini telah menghasilkan 5 pelepasliaran yang memulangkan 18 individu orangutan ke habitat alaminya,” ujar Kepala BKSD Kaltim Sunandar Trigunajasa.

Menurutnya, jumlah yang dilepasliarkan sebenarnya jauh dari ideal, mengingat masih banyaknya individu orangutan yang berada di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari.

“Kami sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi semua pihak, karena kita semua merasakan manfaat jika orangutan sebagai spesies kunci dalam ekosistem hutan, berfungsi maksimal menjaga sumber daya alami di habitatnya,” ujarnya.

“Saya mengajak dan menghimbau semua pihak untuk tidak lagi menangkap, membunuh, atau memelihara orangutan yang dapat mengganggu kesetimbangan proses-proses ekologis di ekosistem hutan kita, selain bahwa tindakan tersebut juga melanggar hukum,”

CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite mengungkapkan, pelepasliaran empat individu orangutan merupakan yang kelima tahun ini di tempat yang sama. Dia berharap, bisa terus melepasliarkan orangutan mengingatmasih banyak orangutan di pusat rehabilitasi menanti untuk dilepasliarkan.

“Namun di sisi lain, Hutan Kehje Sewen telah mendekati kapasitas maksimaluntuk menampung orangutan hasil rehabilitasi, yaitu sekitar 150 orangutan.Sampai dengan hari ini, kami telah melepasliarkan115 orangutan, yang berarti tinggal tersisa ruang untuk 35 individu,” ujarnya.

“Kami sangat membutuhkan hutan baru untuk situs pelepasliaran yang dikelola dalam skema IUPHHK-RE, dan kami butuh dukungan dari semua pihak untuk bisa mendapatkan ini.”

Pelepasliaran kali ini kembali didukung sejumlah pelaku bisnis yang menaruh kepedulian tinggi terhadap upaya pelestarian orangutan dan habitatnya seperti PT. Bank Central Asia, dan PT. Wartsila Indonesia.

“Sebagai spesies kunci di hutan-hutan Sumatra dan Kalimantan, orangutan berperan sangat penting bagi terjaganya kualitas hutan dan hasil hutan yang kita nikmati, seperti air dan udara bersih, iklim yang terjaga baik, serta berbagai hasil hutanberupa kayu, bahan dasar obat, dan lain sebagainya,” ujar Inge Setiawati, EVP Corporate Social Responsibility PT Bank Central Asia

“Kami di BCA berharap banyak untuk bisa membantu satu-satunya kera besar Asia ini untuk bisa hidup lestari di hutan,melalui dukungan bagi kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan BOS,”

Senada Presiden Direktur PT.Wartsila Indonesia, Mr. Erwin Vanderkerff, menambahkan, perusahannya mendukung terciptanya masyarakat lestari yang memanfaatkan teknologi cerdas dan energi yang bersih dan mudah diakses, sejalan dengan tujuan Yayasan BOS untuk melestarikan orangutan dan habitatnya demi kemaslahatan hidup manusia.

“Kami percaya bahwa manusia bisa hidup selaras dengan alam tanpa harus mengeksploitasi sumber dayanya secara berlebihan, dan kita bersama perlu mengembangkan pembangunan lestari yang cerdas dan bersahabat dengan lingkungan. Mari dukung Yayasan BOS untuk melestarikan orangutan dan habitatnya,” ujarnya

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.