Pandemi, Kasus Gizi Buruk Cenderung Naik

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Dalam penilaian kota layak anak ada beberapa klaster yang harus dipenuhi suatu kota, hal ini lah yang disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3SKB) Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih.

“Kita juga tertantang tentang klaster ketiga terkait permasalahan kesehatan dasar dalam penilaian kota layak anak, dimasa pandemi semuanya ada kecenderuangan naik seperti kasus gizi buruk dan stunting,” ujar Sri Wahyuningsih saat diwawancarai Inibalikpapan.com belum lama ini.

Yuyun biasa Sri Wahyuningsih disapa, hal-hal seperti itu ditanyakan semua di penialaian evaluasi layak anak, termasuk soal gizi.

“Tetapi kami sampaikan bahwa itu tetap jadi perhatian dari Kementerian bahwa mereka menilai juga mempertimbangkan aspek kondisi kita yang lagi pandemi, sehingga tidak serta merta kalau kondisi naik, peringkatnya ikut jeblok,” kata Yuyun.

Selain itu, dalam penialaian tersebut juga disinggung terkait kasus kekerasan pada perempuan anak yang terjadi memang ada kecenderungan naik dimasa pandemi ini, kasus kekerasaan seksual ada meningkat sehingga relevan dengan pola pengasuhan, pernikahaan dini kalau dilakukan dalam rumah tangga yang tidak benar, larinya ke kasus kekerasan.

“Ada juga terkait wajib belajar 12 tahun, ditanyakan juga dalam penialaian sampai sejauh mana angka putus sekolah, karena di Balikpapan ini tidak semua anak bersekolah karena hal tertentu,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.