Isran Noor

Persentase Peserta KB Modern di Kaltim Capai 51%

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2022 diketahui pelaksanaan program Bangga Kencana Kaltim telah memberikan hasil yang cukup menggembirakan.

Hal itu diantaranya, rata-rata jumlah anak dilahirkan telah mencapai 2,16 sedikit lebih tinggi dari nasional sebesar 2,14; dengan jumlah perempuan yang melahirkan di usia 15-19 tahun sekitar 20,1 per 1000 kelahiran.

Lalu persentase peserta Keluarga Berencana (KB) modern telah tercapai 51,5%, dengan kesertaaan KB. Sedangkan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) tercapai sekitar 22,87%

Adapun pasangan usia subur yang tidak terlayani (Unmet Need) masih cukup tinggi sekitar 22,3%. Hal ini dikarenakan akses yang sulit di wilayah terpencil, tertinggal dan perbatasan.

Semetara median usia kawin pertama perempuan di Kaltim telah mencapai 21,4 sedikit lebih tinggi dari nasional sebesar 21,0

Khusus untuk angka prevalensi stunting pada tahun 2022 lalu berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) telah mencapai 23,9%, atau ada kenaikan sekitar 1,1% dari tahun 2021 sebesar 22,8%.

Berbagi capaian tersebut, masih dapat dioptimalkan sehingga

Kaltim dalam rangka pelaksanaan program Bangga Kencana akan melakukan langkah-langkah percepatan.

Diantaranya, meningkatkan akses dan kualitas pelaksanaan program Bangga Kencana yang komprehensif berbasis kewilayahan dan fokus pada segmentasi sasaran dan memperluas jejaring kemitraan dan jangkauan

Lalu menggencarkan komunikasi, edukasi dan informasi kepada pasangan usia subur khususnya yang termasuk dalam kategori unmeet need agar dapat

mendapatkan akses pelayanan Keluarga Berencana.

Memastikan rogram Bangga Kencana dapat terlaporkan secara tepat waktu. Mengimplementasikan rencana aksi percepatan penurunan stunting dari tingkat desa/kelurahan secara konsisten.

Hal itu dalam rangka percepatan aksi nasional penurunan stunting di Kaltim agar mampu menurunkan prevalensi stunting menjadi 12,83% pada tahun 2024 nanti.

“Saya menghimbau kepada seluruh Bupati/Walikota agar mengoptimalkan peran TPPS di berbagai level mulai dari TPPS Kabupaten/Kota, TPPS Kecamatan, TPPS Kelurahan dan TPPS Desa,” ujar Gubernur Kaltim Isran Noor.

“Sehingga aksi nyata penurunan stunting dapat berjalan terpadu dengan hasil yang maksimal,”

Pendampingan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dengan pemantauan tumbuh kembang balita, pemberian asi eksklusif, peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi, pemberian makanan tambahan.

Pendampingan ibu hamil dengan memastikan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK).

Pendampingan calon pengantin yang dilakukan oleh tim pendampin keluarga (TPK) di tiap desa/kelurahan dan mengoptimalkan DAK sub bidang kb dan bokb yg telah dialokasikan untuk mempercepat kegiatan-kegiatan pendampingan di lapangan.

Sesuatu yang dapat dibayangkan pasti dapat diraih. Sesuatu yang bisa

diimpikan pasti dapat diwujudkan.

“Saya yakin dan percaya Pelaksanaan Program Bangga Kencana dan penurunan stunting Kaltim akan terlaksana dengan baik dan sukses atas upaya dan kerjasama seluruh elemen,” ujarnya

“Masa depan itu tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini. Bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan mewujudkan Kaltim Berdaulat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.