PHRI Balikpapan Nilai Tidak Signifikan Pengaruh GMT pada Tingkat Hunian Hotel

Yulidar Gani Ketua PHRI Balikpapan.(foto: andi)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com– Ketua PHRI Balikpapan Yulidar Gani menilai momen GMT pada 9 Maret 2016 mendatang tidak terlalu memberikan pengaruh signifikan pada tingkat hunian kamar atau okupansi hotel-hotel termasuk di Balikpapan.

Minimnya promosi yang dilakukan Kementerian dan pemerintah daerah menjadi penyebab masyarakat termasuk pihak asing tidak terlalu mengetahui momen tersebut.

Dia pun menyesalkan lemahnya promosi dari pemerintah pusat mengkampanye momen GMT untuk mendongkrak kunjungan wisman di 12 kota yang terdapat GMT ini. ”Kalau sekarang kan kita lihat promosi tidak gencar ya. Di nasional tidak ada. Mana iklan atau promosi di TV-TV nasional kan ngak ada. Ini seharusnya dilakukan sejak lama dan terus menerus. Promosi kurang kan kita nggak berani okupansi bisa Capai setinggi itu,” tandasnya kepada Inibalikpapan.com.

Pada pencatatan Dispora mengenai tingkat okupansi yang mencapai 85-90 persen, atas hal itu, Yulidar kurang sependapat.

Kalaupun dihitung diperkirakan maksimal hanya 70 persen okupansi yang terjadi pada tanggl 8,9 dan 10 Maret nanti.  Menurutnya berbicara okupansi hotel berbeda  antara cluster bintang dan non bintang. Atau juga kelas menengah atas dan kelas menengah kebawah. Ini tidak bisa dicampur aduk.

“Momen GMT kalaupun ada reservasi itu kecil aja nggak terlalu besar. Kalau saya lihat okupansi paling mencapai 65-70 persen untuk yang bintang. Ada mungkin hotel tertentu yang mendapat growth besar 80 persen tapi tidak semua tidak merata,” jelasnya.

“Mungkin bu Oemy melihat pada kelas tertentu,” sambungnya

Menurutnya untuk kelas bugjet hotel atau  bintang 3 dan 2 kemungkinan besar akan sampai 80 persen tingkat okupansinya. “ Artinya kelas menengah. Karena kan bugjet hotel-hotel ini paling tinggi okupnasinya  dibandingkan bintang 4 dan 5. Karena lagi resesi ekonomi orang ambil bugjet hotel kan ,” terangnya.

Yulidar menambah saat ini untuk hotel bintang okupansi antara 40 sampai 50 persen sedangkan kelas melati pada angka 30-40 persen.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.