BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Satpol PP Kota Balikpapan saat ini tengah rutin menertibkan para Anak Jalanan (Anjal) dan Pengamen jalanan yang kerap muncul diberbagai lokasi.
Kepala Satpol PP Kota Balikpapan Boedi Liliono mengatakan, bahwa hasil penertiban selama enam bulan ini, terdapat puluhan anjal dan pengamen yang sudah ditertibkan, kemudian diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan.
“Satpol PP terus melakukan penertiban kepada anjal dan pengamen di Balikpapan. Salama ini pihaknya telah menempatkan personel Satpol PP di setiap simpang lampu merah yang ada di Balikpapan,” ujar Boedi Liliono ketika diwawancarai wartawan, Senin (1/7/2024).
la menjelaskan, pagi hingga sore personel akan menjaga simpang lampu merah, sedangkan malam hari pihaknya akan melakukan patroli sejumlah wilayah di Balikpapan yang terindikasi tempat anjal dan pengamen berkumpul.
“Jadi pengamen dan anjal itu kalau liat petugas langsung kabur. Sehingga bagi masyarakat yang merasa terganggu dengan keberadaan anjal dan pengamen bisa menghubungi kami, karena Satpol PP memiliki personel Unit Respon Cepat (URC),” terangnya.
Beberapa wilayah di Balikpapan diduga tempat bagi para anjal dan pengamen berkumpul. Diantaranya, Kebun Sayur, Rapak, Balikpapan Baru dan Damai.
Menurut dia, bahwa anjal dan pengamen kebanyakan dari luar daerah, tapi ada juga warga Balikpapan. Memang kedang- kadang anjal dan pengamen yang telah ditertibkan oleh Satpol PP, pastinya akan muncul lagi.
“Tugas kami itu hanya menertibkan, sedangkan untuk pembinaan itu tugas dari Dinas Sosial Balikpapan,” pungkasnya.
Bangun Rumah Penampungan
Sebelumnya, rumah penampungan sementara ini dibangun dengan merenovasi di salah satu bangunan di dekat Panti Asuhan Manuntung yang terletak di kawasan Gunung Pasir, Kecamatan Balikpapan Kota.
Kepala Dinsos Kota Balikpapan Edy Gunawan menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melakukan proses renovasi bangunan yang akan dipergunakan.
Selain itu, di lokasi yang sama, pihaknya juga akan membangun gedung baru yang berfungsi sebagai rumah penampungan sementara juga.
Saat ini, proses penyusunan Detail Engineering Desain (DED) baru akan dibuat pada tahun 2024 mendatang.
“Di sebelah panti asuhan tersebut kan ada gedung yang akan dipergunakan sebagai tempat penampungan sementara tapi kondisinya rusak. Sekarang kita sedang melakukan renovasi, dan kita akan bangun lagi nanti yang baru,” ujarnya.
Rencananya penyusunan DED untuk pembangunan rumah penampungan sementara ini akan selesai di tahun 2024.
Menurutnya, rumah penampungan sementara ini akan berfungsi sebagai rumah antara atau rumah penampungan sementara. Yang akan terdiri dari dua lokal dan akan memenuhi standar yang ditetapkan.
Rumah penampungan sementara ini manfaatnya akan multi, mulai dari tempat penampungan anak-anak jalanan, orang-orang terlantar.
“Anggaran yang disediakan untuk pembuatan rumah penampungan sementara ini dialokasikan mencapai Rp 200 juta,” tuturnya.