Sempat Tertutup, Dialog antara HMI dengan Dirut PDAM Akhirnya Terbuka
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sebanyak 10 perwakilan mahasiswa HMI Balikpapan akhirnya diterima langsung oleh Dirut PDAM Haidir Effendi, Direktur Umum Gazali Rakhman, Direktur Teknik Anang Fadliansyah dan Humas PDAM.
Pertemuan berlangsung lantai III di ruang aula kantor PDAM Balikpapan, sebelumnya dinyatakan tertutup, namun tak berapa lama pintu dibuka untuk memberikan kesempatan kepada jurnalis untuk meliput. Sementara teman-teman pendemo masih setia di halaman kantor PDAM. Tampak mereka jadi tontonan karyawan dan petugas keamanan PDAM.
Dalam pertemuan itu, Dirut Haidir Effendi mengatakan PDAM sebenarnya hanya selaku operator saja, sedangkan kesiapan air menjadi kewenangan Pemerintah Kota Balikpapan.
“Sampai saat ini PDAM diberikan 1000 liter per detik. Sekarang sudah masuk kategori krisis, karena Kuota aman seharusnya 1.200liter perdetik,” kata Haidir.
Kondisi ini diperparah dengan keberadaan air baku yang sedang berkurang. Padahal 75 persen penyaluran air sebanyak 75 persen diolah dari Waduk Manggar.
“Kendati demikian, PDAM memiliki kewajiban moral untuk mencari sumber air dari sumur dalam,” tambah Haidir.
Sementara itu, untuk di wilayah timur kondisi normal 40 liter perdetik sekarang hanya mampu 20 liter per detik. Untuk itulah dilakukan penggiliran pengoperasian, yakni 3 hari operasi IPAM Kampung Damai dan 4 hari operasi IPAM Batu Ampar.
“Jadi ini murni penjadwalan operasi IPAM karena berkurang ketersediaan air baku di waduk Manggar,” katanya.
Haidir merinci apabila dipaksakan menyedot seperti situasi normal yakni 81 ribu liter per detik, maka volume air PDAM yang ada sekarang hanya mampu bertahan sampai 10 hari saja. Untuk itu, pihaknya akan mengoptimalkan keberadaan sumur dalam PDAM, yakni IPAM sumur dalam di Gunung Sari Ilir berkapasitas 150 liter per detik jadi 164 liter, Prapatan 50 liter, Tritip 40 liter, namun sekarang hanya 26 liter per detik.
“Kami punya hotline informasi layanan dan keluhan pelanggan, silakan masyarakat menyampaikan kepada kami. Sekarang beberapa pelanggan yang tidak bisa terjangkau, kami kirim air dengan mobil tangki,” katanya.
Sementara itu, saat ini giliran dari HMI yang datang dengan sejumlah bukti berupa hasil survei dan penelitian sedang melakukan dialog. “Kelangkaan air juga kualitas air berbau dan berwarna itu jadi keluhan warga. Sedangkan alasan cuaca dan kondisi cuaca, masyarakat paham. Namun harus dijelaskan solusisolusi,” kata Lukman dari HMI Balikpapan.
BACA JUGA